Pages

Selasa, 26 Maret 2013

Membaca Hasil Lab Urine

Membaca hasil lab urine : 

1. Warna urine :
  • Nilai normal: kekuningan jernih
  • Dalam keadaan normal, warna urin pagi (yang diambil sesaat setelah bangun pagi) sedikit dibanding urin di waktu lainnya. Perubahan warna urin dapat terjadi karena hal :
  • Hitam : baru mengkonsumsi tablet besi (ferri sulfat), sedang minum obat Parkinson (levodopa), methemoglobunuria.
  •  Biru : mengkonsumsi obat antidepresi (amitriptilin), antibiotik saluran kemih (nitrofurantoin) / karena infeksi Pseudomonas pada saluran kemih.
  • Coklat : gangguan fungsi ginjal, mengkonsumsi antibiotik (sulfonamid / metronidazol) & konsumsi obat parkinson (levodopa),
  • Kuning gelap : (seperti teh): hepatitis fase akut, ikterus obstruktif, kelebihan vitamin B2 ribofiavln, antibiotika (nitrofurantoin dan kuinakrin).
  • Oranye-merah: dehidrasi sedang, demam, konsumsi antikoagulan oral, trauma ginjal, konsumsi deferoksamin mesiiat, rifampisin, sulfasalazin, laksatif (fenolftaiein).
  • Hijau : infeksi bakteri, kelebihan biliverdin (pigmen kehijauan yang dibentuk melalui oksidasi bilirubin), konsumsi vitamin tertentu.
  • Bening (tidak berwarna sama sekali) : terlalu banyak minum, sedang minum obat diuret minum alkohol /diabetes insipidus (gangguan sementara pada hormon, berpusat pada kelenjar pituitari)
  • seperti susu (disebut juga chyluria): filariasis/ tumor jaringan limfatik.
2. Berat jenis Nilai normal : 1.003 s/d 1.030 g/ml, Nilai ini dipengaruhi sejumlah variasi, antara lain umur :  
  • Berat jenis urin dewasa berkisar  1.016-1.022,
  • Neonatus (bayi baru lahir) berkisar pada 1.012
  • Bayi antara 1.002 sampai 1.006
  • Urin pagi memiliki berat jenis lebih tinggi daripada urin di waktu lain, yaitu sekitar 1.026.
  • Abnormalitas:
  • Berat jenis urin yang lebih dari normal menunjukkan gangguan fungsi ginjal - infeksi saluran kemih - kelebihan hormon antidiuretik- demam - diabetes melitus - diare / dehidrasi.
  • Berat jenis urin yang kurang dari normal menunjukkan gangguan fungsi ginjai berat, diabetes insipldus / konsumsi antibiotika faminoglikosida).
3.   pH
  • Nilai normal:    5.0-6.0 (urin pagi), 4.5-8.0 (urin sewaktu)
  • pH lebih basa: habis muntah-muntah, infeksi / batu saluran kemih & penurunan fungsi ginjai.
  • Dari faktor obat-obatan: natrium bikarbonat (baking soda) & amfoterisin B (utk pengobatan meningitis kriptokokus terkait HIV)
  • pH lebih asam ; diet tinggi protein / diet tanpa kalori, melitus, asidosis tuberkulosis ginjal & fenliketonuri;
  • Dari faktor obat-obatan: diazoksid (obat hipertensi) & Vitamin C.
4. Glukosa
  • Nilai normal: negatif
  • Di Indonesia, glukosa urin biasanya diuji semikuantitatif dengan uji reduktor (Benedict).
  • Pemeriksaan Benedict ini sebenarnya ditujukan untuk mendeteksi glukosa, asam homogentisat & substansi reduktor lainnya (misalnya vitamin C) dalam urin; sesuai dengan mekanisme reaksi yaitu reduksi tembaga sulfat.
Asam homogentisat bisa ada dalam urin dalam jumlah besar pada individu gangguan metabolisme asam amino alkohol (fenilalanin dan tirosin). Karena faktor ini pemeriksaan glukosuria di negara maju telah diganti dengan Clinistix.
Glukosa urin positif tidak selalu berarti diabetes melitus, walaupun memang penyakit ini yang paling sering member! hasil positif pada uji glukosa urin. Makna lain yang mungkin:
  • penyakit ginjal (glomerulonefritis, nefritis tubular, sindroma Fanconi).
  • penyakit hepar dan keracunan logam berat.
  • faktor farmakologis (indometasin, isoniazid, asam nikotinat, diuretiktiazid, karbamazepin).
  • nutrisi parenteral total yang berlebihan (hiperalimentasi) infus glukosa.
Warna
Hasil
Biru
Negatif
Hijau
Sangat sedikit
Hijau kekuningan
+ 1
Kuning kehijauan
+ 2
Coklat
+ 3
Merah Bata
+ 4
5. Protein
  • Nilai normal: negatif (ujl semikuantitatif),
  • 0.03-0,15 jam (uji kuantitatif)
  • Protein diuji dengan asam sulfosalisilat 20%/ asam sulfat 6% / dengan reagen strip
  • Pemeriksaan dengan reagen strip lebih banyak digunakan saat ini.
  • Untuk anak-anak di bawah 10 tahun nilai kuantitatif normal protein dalam urin
  • sedikit lebih rendah daripada dewasa, yaitu < 100 >
Hasil abnormal (positif) dalam uji proteinuria dapat berarti:
  • Masalah nonginjal   jantung kongestif, asites, infeksi bakteri, keracunan)
  • Keganasan (leukemia & keganasan tulang yang bermetastasis)
  • Proteinuria sementara (pada dehidrasi, diet tinggi protein, stres, demam, post-pendarahan). Penyakit ginjal (lupus, infeksi saluran kemih, nekrosis tubular ginjal).
  • Pada anak-anak sering karena sindroma nefrotik/ penyakit bawaan (ginjal polikistik). Faktorfarmakologis (amfoterisin B, semua aminoglikosida, fenilbutazon, sulfonamide).
Reagen strip
Hasil
Asam sulfosalisilat
0  - 0.05 gram / L
Negatif
Jernih
0.05 – 0.2 gram / L
Sangat sedikit
Keruh, tanpa butiran
0.3 gram / L
+ 1
Keruh, butiran halus
1.0 gram / L
+ 2
Keruh, butiran sedang
3.0 gram / L
+ 3
Keruh, berkepingan
10.0 gram / L
+ 4
Bergumpalan

6.   Keton
  • Badan keton diproduksi    karbohidrat tidak dapat digunakan untuk menghasilkan energi yang dlsebabkan oleh : gangguan metabolisme karbohidrat (mis. Diabetes melitus yang tidak terkontrol), kurangnya asupan karbohidrat (kelapanan/ diet tidak.seimbang: lemak - rendah karbohidrat), gangguan absorbs karbohidrat (kelainan gastrointestinal) / gangguan glukosa, sehingga tubuh   simpanan   untuk dibakar.
  • Nilai normal: / Dewasa dan anak ; uji negatif (kurang dari 15 mg/dl) Uji ketonuria untuk produk sampingan penguralan orbohidrat  urin. Ketonuria dulu diperiksa dengan metode Rothera dan sekarang digunakan dipstik
  • Peningkatan kadar keton dalam darah menimbulkan ketosis dapat menghabiskan cadangan basa (mis. bikarbonat, HC03) dalam tubuh & menyebabkan asidosis
  • Pada  ketoasidosis diabetik, keton serum hingga ftientapai lebih dari 50 mg/dl. Uji keton positif  dijumpai pada ; Asidosis diabetic (ketoasidosis) - kelaparan / malnutrisi - diet rendah karbohidrat – berpuasa -  muntah yang berat - pingsan akibat panas -  kematian janin - alkoholisme - diet tinggi lemak – penyakit glikogen.
  • Pengaruh obat: askorbat, senyawa levodopa, insulin, Jsopropil alkohol, paraldehida, piridium, zat warna yang digunakan untuk berbagai uji (bromsuifoftalein & nosulfbnftalein) & obat-obat anestetik.
7. Urobilinogen
  • Nilai normal : 0.1 – 1 Ehrlich U / dL (dipstick) / positif s/d pengenceran 1/20 (Wallace – Diamond) Uraobilinogen klasik diperiksa dengan uji pengenceran Wallace – Diamond. Cara ini sudah banyak digantikan oleh uji dipstick modern yang bersifat kualitatif.
Urobilinogenuria dapat disebabkan oleh :
  • Penyakit hepar dan empedu (hepatitis akut, sirosis, kolangitis)
  • Infeksi tertentu (malaria, mononukleosis)
  • Polisitemia vera ataupun anemia
  • Keracunan timah hitam
Tidak ada urobilinogen sama sekali dalam urin bermakna ada obstruksi komplit pada saluran empedu (kolelitiasis / karsinoma pancreas).

Warna
Hasil kualitatif
Kuning sampai
Normal
kuning kehijauan
(negatif)
Kuning oranye
Positif
Oranye kecoklatan
Positif

8. Bilirubin
  • Nilai normal : negatif, maksimal 0,34 μmol/L. Bilirubinuria dapat di sebabkan oleh :
  • Penyakit hepar (sirosis, hepatitis alkoholik), termasuk efek hepatotoksitas
  • Infeksi / sepsi (demam, karena kegiatan bakteri)
  • Keganasan (terutama hepatoma dan karsinoma saluran empedu).
9. Nitrit
  • Nilai normal : negatif (kurang dari 0,1 mg/dL/kurang dari 100.000 mikroorganisme /mL) Nitrit urin digunakan untuk skrining infeksi saluran kemih.
10. Eritrosit
  • Nilai normal : 0-3 sel per lapang pandang besar Eritrosit dalam urin yang berlebihan (mikrohematuria) dapat ditemukan pada urin wanita menstruasi dan perlukan pada saluran kemih : baik oleh batu, infeksi, faktor trauma, maupun karena kebocoran glomorulus.
11. Leukosit
  • Nilai normal : 2-4 sel per lapang pandang besar Leukosit yang berlebihan dalam urin (pluria) biasanya menandakan adanya infeksi saluran kemih / kondisi inflamasi lainnya, misalnya penolakan transplantasi ginjal.
  • Sel epitel nilai normal : sekitar 10 sel per lapang pandang besar, berbentuk skuamosa, sel epitel yang lebih daripada jumlah normal berkaitan dengan infeksi saluran kemih dan glomerulonefritis.
  • Sedangkan bentuk sel epitel abnormal dikaitkan dengan keganasan setempat.
12. Cast / inklusi
  • Nilai normal : ditemukan cast hialin dalam jumlah sedang, tanpa adanya inklusi.
  • Cast merupakan kumpulan sel-sel yang dikelilingi suatu membrane
  • Biasanya cast selain hialin (misalnya cast eritrosit atau cast leukosit) menunjukkan kerusakan pada glomerulus (glomerulonefritis kronik)
  • Inklusi sitomegalik menunjukkan infeksi sitomegalovirus (CMV) / campak.
13. Kristal
  • Nilai normal : ditemukan Kristal dalam jumlah kecil Kristal yang ditemukan dalam urin tergantung pada pH urin yang diperiksa :
  • Pada urin asam dapat diteumukan Kristal asam urat
  • Pada urin netral ditemukan Kristal kalsium oksalat
  • Pada urin basa mungkin terlibat Kristal kalsium karbonat dan kalsium fosfat.
  • Ada juga sejumlah Kristal yang dalam keadaan normal tidak ada, antara lain Kristal tirosin, sistin, kolesterol dan bilirubin.
14. Bakteri, jamur dan parasit
  • Nilai normal bakteri : negatif. Kecuali untuk urin midstream :
  • Nilai normal jamur dan parasit : negatif bakteri yang dapat menimbulkan infeksi saluran kemih mungkin ditemukan dalam urinalisa, antara lain E.coli, Proteus vulgaris, Neisseria gonorrhea & Pseudomonas aeruginosa.
  • Sedangkan parasit yang mungkin ditemukan dalam urin adalah schistosoma haematobium dan microfilaria spesies tertentu.

Mengenal C-reactive protein

CRP (C-reactive protein), pertanda ada peradangan akibat aterosklerosis, penyakit jantung dan pembuluh darah, harus di ANGIOPLASTY (suatu prosedur yang membuka arteri-arteri yang tersumbat dengan menggunakan suatu tabung fleksibel / operasi bypass.
CRP
Resiko untuk penyakit kardiovaskuler
Kurang dari 1.0 mg/l
Rendah
1.0 – 2.9 mg/l
Menengah
Lebih besar dari 3.0 mg/l
Tinggi

Banyak jenis pemeriksaan darah yang direkomendasi dokter, antara lain :
  • BMP (Basic Metabolic Panel) yaitu pemeriksaan dasar untuk mengetahui fungsi metabolism tubuh.
  • CBC (Complete Blood Count)  yaitu pemeriksaan darah tepi lengkap.

5 komentar:

  1. sekarang saya sudah bisa baca urin sendiri... hahahahaa

    thank you infonya

    salam sehat..

    kunjungi jg link berikut
    http://kesehatan.ilmci.com

    BalasHapus
  2. Kalau saya belum pernah tes urin... Apa saja sih yang bisa di ketahui dari tes urin?

    BalasHapus
  3. sangat bermanfaat....terima kasih

    BalasHapus
  4. Terimakasih atas informasinya

    BalasHapus