Mengenal C-reactive protein
CRP
(C-reactive protein), pertanda ada peradangan akibat aterosklerosis, penyakit jantung dan pembuluh darah, harus di
ANGIOPLASTY (suatu prosedur yang membuka arteri-arteri yang tersumbat dengan
menggunakan suatu tabung fleksibel / operasi bypass.
CRP
|
Resiko untuk penyakit
kardiovaskuler
|
Kurang dari 1.0 mg/l
|
Rendah
|
1.0 – 2.9 mg/l
|
Menengah
|
Lebih besar dari 3.0
mg/l
|
Tinggi
|
Banyak jenis pemeriksaan darah yang
direkomendasi dokter, antara lain :
- BMP (Basic Metabolic Panel) yaitu pemeriksaan dasar untuk mengetahui fungsi metabolism tubuh.
- CBC (Complete Blood Count) yaitu pemeriksaan darah tepi lengkap.
Glukosa
Tujuan
Melihat kadar gula darah & skrining diabetes. Pengambilan darah dilakukan setelah 8 jam puasa dan setelah 2 jam makan dilakukan lagi pemeriksaan darah.
Angka Normal
- Glukosa puasa 65 – 100 mg / dl, setelah makan < 140 mg/dl.
- Waspada :
- Kadar glukosa lebih rendah dari hasil normal bukan masalah selama tidak kurang dari 50 mg/dl, terjadi gejala hipoglikemia (pusing, berkeringat, sakit kepala, detak jantung cepat).
- Kadar glukosa puasa > 100 mg / dl = pra diabetes (badan sulit memproses gula > 126 mg/dl = diabetes).
- Kadar glukosa 2 jam setelah makan : 140 – 199 mg/dl = pra diabetes > 200 mg / dll = diabetes.
2. BUN (Blood Urea Nitrogen) / Urea dan Kreatinin Darah
Tujuan
Melihat fungsi ginjal. BUN mengukur kadar nitrogen yang disaring oleh ginjal dan dibuang lewat air seni. Kreatin = hasil bujangan dari bentuk energi di otot.
Angka Normal :
- Kadar BUN meningkat bisa menjadi sinyal malfungsi ginjal, namun lebih sering merupakan pertanda dehidrasi. Bila rasio BUN : Kreatinin > 20 : 1, anda harus mengasup lebih banyak cairan.
- Tingkat kreatinin harus terus dipantau untuk pengidap diabetes / hipertensi karena penyakit ini dapat menyebabkan komplikasi ginjal.
- Kreatinin > 1.4 mg / dl bisa menjadi pertanda masalah ginjal.
3. Sodiun, Potasium dan Klorida
Tujuan
Memeriksa keseimbangan cairan dan mekanisme tubuh mengolah garam.
Angka Normal:
• Sodium : 136 – 145 mEq/L
• Potasium : 3.5 – 5.5 mEq/L
• Klorida : 97 – 110 mg/dl
Waspada
Jangan cemas bila ketiga diatas agak diluar normal karena beberapa obat bisa mempengaruhi kadar sodium dan potassium. Tapi bila hasilnya terlalu tinggi / rendah kemungkinan ada gangguan ginjal.
4. Kalsium dan Fosfor
Tujuan
Melihat kondisi tulang tetapi bukan untuk mendiagnosis keropos tulang (Osteoporosis)
Angka Normal :
• Kalsium : 8, 4 – 10,4 mg/dl
• Fosfor : 2,5 – 4,5 mg/dl
Waspada :
- Jika kalsium dalam darah rendah, tubuh akan mengambil kalsium dari tulang untuk memberikan makanan pada otot, kalsium diperlukan otot untuk berkontraksi. Jika ini terjadi terus maka peluang osteroporosis semakin besar.
- Tingkat fosfor tinggi biasanya disebabkan oleh penyakit ginjal. Bila kadar fosfor meningkat, penyerapan kalsium akan terganggu sehingga dapat merapuhkan tulang.
5. ALP (Alkalin Fosfatase), ALT (alanin transaminase) dan Albumin. ALP dan ALT adalah enzim dalam liver, albumim merupakan protein yang diproduksi liver.
Tujuan : Memeriksa kondisi liver
Angka Normal :
• ALP : 98 – 279 unit / L
• ALT : 13 – 50 unit / L
• Albumim : 3,5 – 5,5 g/dl
Waspada :
- Meningkatnya ALP dan ALT mengindikasikan gangguan liver
- Rendahnya albumin merupakan indikasi kerusakan liver.
- Pada tahap awal kerusakan liver sering tidak menunjukkan tanda-tanda karena itu test ini merupakan alat deteksi yang baik.
0 komentar:
Posting Komentar