Pages

Minggu, 24 Maret 2013

Kesehatan Tanggung Jawab Pribadi

Kesehatan merupakan tanggung jawab seseorang, bukan tanggung jawab, perawat atau dokter, seseorang sering sakit karena lalai dan tak bertanggung jawab terhadap kesehatannya. Tak mengindahkan hukum aturan kesehatan.

Betapa sering kita mendengar seorang berkata, “kalau sakit, gampang ke dokter aja, guitu aja kok repot”. Ungkapan ini selain meunjukkan rasa hormat dan percaya akan kesanggupan  dokter untuk mengatasi penyakit, sekaligus menunjukkan sikap masa bodoh alias “cuek” terhadap kondisi kesehatan pribadinya.

Benar setiap dokter ahli dapat merawat penderita dengan baik, namun lebih baik lagi jika kita tidak jatuh sakit sehingga tidak memerlukan perawatan medis, ironisnya jika organ oragan penting kita mengalami kerusakan fatal dan tidak bisa di sembuhkan kembali ke kondisi normal akibatnya kita menderita keluhan kesehatan seumur hidup dan otomatis memperpendek harapan hidup kita.

Banyak masyarakat awam mengatakan ...”sudahlah kok dipikirkan, umurkan di tangan Tuhan.” Pola pikir seperti ini menyebabkan manusia tidak mensyukuri kondisi sehat yang dilimpahkan Tuhan dengan merawatnya namun seringkali memperbudak tubuhnya untuk memenuhi ambisi dan hawa nafsunya sehingga tubuh sehatnya hancur karena ketidak peduliannya terhadap kesehatan .

Berapa banyak kaum profesional seperti, pengusaha, pengacara, artis, selebritis, politisi muda, meninggal di usia muda atau usia produktif, istilahnya “mati mendadak”, tidak ada angin tidak ada Hujan, sa dek sak nyet langsung, tumbang dan meninggal ditempat. Padahal tidak ada gejala penyakit.

Asumsi terdekat “sakit jantung”, seorang  lelaki muda, ahli ekonomi, jurnalis, pengajar di berbagai perguruan tinggi sekolah bisnis, reputasinya luar biasa, tiba tiba terserang “Stroke”,  sehingga cacat permanen, lumpuh, syarat di batang otak rusak, sistem syaraf emosi rusak, akibatnya hancur seluruh karir gemilangnya, istri dan anak anaknya yang masih kecil kecil jadi terlantar ikut menderita karena sibuk mengurusi ayah mereka yang sudah tak berdaya.

Kurang lebih 50% dari mereka yang mendapat serangan jantung pertama kali akan diakhiri kematian, 50% lagi luput dari kematian, namun jika mereka tidak belajar pola hidup sehat, maka kematian akan segera menghampiri mereka.

Oleh sebab itu sangatlah penting bagi setiap orang memahami pentingnya pola hidup sehat, pola nutrisi seimbang, pola olahraga yang baik dan teratur dan menjaga kesehatan mental dan pikiran agar mereka mampu meraih usia panjang awet muda dan segar bugar selalu.

Dalam sebuah pertemuan para gubernur di Amerika Serikat di Sacramento California, tanggal 15. 16
Oktober 1951. Dr. Michael J. Walsh, seorang ahli gizi dari Hollywood mengatakan, “adalah merupakan hal yang sia sia dan bencana jika menunggu sampai penyakit itu timbul lalu di obati, apalagi kenyataannya penyakit itu dapat dicegah sebelum terjadi.  Faktor utama untuk pencegahan penyakit itu  tak lain adalah Nutrisi atau gizi.

Menurut Dr. Joy  M Hoffman, orang orang Hunza yang tinggal di pegunungan Himalaya adalah orang orang tersehat dan terpanjang umurnya di dunia dan jarang mengidap penyakit. Makanan mereka adalah makanan sederhana.  Buah segar, sayuran segar, kacang kacangan dan praktis tidak makan daging, kecuali pada waktu berpesta.  Mereka tidak mengenal jenis jenis penyakit yang banyak meraja lela dewasa ini.

Vitamin C-Compleks, juga vitamin P dan K adalah merupakan “perekat”  yang memegang  erat jaringan tubuh satu sama lain. Kekurangan vitamin C-compleks mengakibatkan goyahnya jaringan jaringan tubuh serta lumpuhnya pembuluh pembuluh darah. Proses beralihnya tulang rawan ke tulang keras terhenti, susunan syaraf terganggu, dinding paru paru rusak, jaringan tubuh rusak, darah menggumpal dan tidak lancar mengalir, tulang tulang rapuh, proses kalsium terhambat, bakteri dengan bebasnya akan menyerang organ organ tubuh, dan banyak lagi. Vitamin C-Compleks ini banyak terdapat di jeruk nipis, paprika, kol mentah, seledri, sebaiknya dikonsumsi mentah agar enzim hidupnya masih utuh.

Makanan berguna  sebagai “sumber enerrgi” pada tubuh, makanan adalah sumber pembangun tubuh, siang dan malam sel sel yang rusak dan aus di ganti oleh mesin tubuh melalui bahan baku makanan. Oleh karena itu makanan sangat dibutuhkan setiap waktu untuk memenuhi unsur unsur yang dibutuhkan oleh tubuh.

Oleh sebab itu pengetahuan dasar mengenai nutrisi dan gizi bagi kesehatan sangatlah penting di ketahui setiap orang yang ingin memperoleh hidup sehat segar bugar secara hakiki. Karena dengan tidak mengetahui apa apa yang dibutuhkan tubuh, tidak mengerti untuk memilih jenis makanan untuk kebutuhan tubuh, berarti mempertaruhkan harta termahal, yaitu kesehatan pribadi.

Penyakit tiak datang secara tiba tiba, melainkan karena mengikuti hukum kesehatan. Penyakit penyakit berbahaya seperti janting, ginjal, darah tinggi, bahkan kanker, dapat timbul akibat cara hidup yang tidak teratur atau cara makan yang tidak baik.

Gejala gejala penyakit adalah akibat bukanlah penyebab penyakit. Oleh karena itu kita harus mengerti seluk beluk penyebab penyakit dan cara cara bagaimana menghilangkan penyakit tersebut sebelum kesembuhan terjadi.

Dalam pengobatan konvensional , ada jargon umum mengatakan “Setiap penyakit ada obatnya”, tercatat obat pencahar untuk sembelit, analgesik untuk encok, aspirin untuk sakit kepala, obat penghilang rasa sakit untuk perasaan perih, tablet perangsang untuk tetap terjaga, obat penenag untuk tetap tenang. Didalam pengobatan konvensionalpun pembedahan merupakan penyembuhan, anda mempunyai penyakit ginjal? Tonsil meradang? Solusinya “potong” , Borok perut? Apendiks? Operasi. Tumor di rahim? Angkat sekaligus rahimnya. Jantung tak bekerja dengan baik ? ganti dengan jantung lain! Buang yang perlu di buang, ganti yang perlu di ganti. Kita besyukur  dengan adanya pembedahan karena telah begitu banyak nyawa diselamatkan dengan cara ini. Namun jauh lebih baik kalau seseorang dididik untuk mencegah timbulnya penyakit. Dan pencegahan penyakit ini dapat dilakukan dengan pengaturan gizi makanan.

Sebagaimana telah disebutkan sebelumnya, bahwa setiap bagian tubuh, dari telapak kaki sampai rambut kepala, selalu dibangun kembali. Gugurnya rambut atau rontoknya gigi, bahkan lemahnya jantung, adalah karena salah pilih makananatau salah penyediaannya, kebodohan, atau mengabaikan hal hal ini, merupakan “BUNUH DIRI”.

Coba anda pikirkan “Apa Gunanya Memiliki Rumah Mewah, Mobil Mewah” jika mengidap penyakit kronis dan rusaknya organ tubuh seperti gagal ginjal, stroke, darah tinggi, kadar gula sangat tinggi yang senantiasa mengganggu kesehatannya.. Bayangkan anda berkelimpahan harta, namun harus mengerang kesakitan tiap detik bahkan tak mampu memejamkan mata karena mengidap penyakit rematik kronis atau kanker yang sudah menjalar dan merusak setiap organ.

Sekali lagi saya ingatkan “KESEHATAN ADALAH TANGGUNG JAWAB PRIBADI, TIDAK BISA ANDA LIMPAHKAN KEPADA PERAWAT, DOKTER ATAU SIAPAPUN, KARENA SAKIT AKAN MENGURAS ENERGI ANDA, MEMBEBANI EKONOMI ANDA, MEMBEBANI PIKIRAN DAN MENTAL ANDA, DAN JELAS JELAS MENYUSAHKAN ORANG ORANG YANG ANDA CINTAI”

Sekali lagi saya ingatkan “HANCURNYA KESEHATAN ANDA, DATANGNYA PENYAKIT BUKAN KARENA KEBETULAN, ATAU TIBA TIBA, TAPI PRINSIPNYA ANDA YANG MENGUNDANG PENYAKIT ITU DATANG, DENGAN LALAI TERHADAP HUKUM KESEHATAN, TIDAK PEKA DENGAN SINYAL TUBUH, MELANGGAR HUKUM ALAM.”

Yang semua ini berujung pada kematian dengan perjalan penderitaan rasa sakit.
Sekali lagi saya ingatkan “HARTA TERMAHAL ADALAH KESEHATAN, JAGALAH ANUGRAH TUHAN AKAN KESEHATAN INI DENGAN SEBAIK BAIKNYA, DENGAN CARA MENGERTI DAN MENGENAL HUKUM ALAM, HUKUM MAKANAN SEHAT”.
“We squander Health in search of Wealth... 
We scheme and toil and save, 
Then squander Wealth In search of Health.. 
And all we get is a grave.. 
We live and boast of what we own, 
We die and only get a stone”

“Kita Korbankan kesehatan... Untuk Mendapat Kekayaan...  Kita Berencana, Bekerja dan Menyimpan... Kemudian mengorbankan kekayaan... Untuk Mendapatkan Kembali Kesehatan...Dan Sering Yang Di Dapat Adalah Kuburan... Kita Hidup Dan Bangga Atas Apa Yang Disimpan... Kita Mati dan Hanya Memperoleh Sebuah Batu Nisan”

0 komentar:

Posting Komentar